SIFAT DAN PERUBAHAN METERI SERTA MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN FISIKA
A.
Tujuan
1.
Mengidentifikasi
perubahan sifat fisika dan sifat kimia bahan
2.
Mengidentifikasi
perubahan fisika pada obat
B.
Dasar Teori
Materi adalah
segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita
temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak
materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang terkandung
dalam suatu benda.
Perubahan
materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik
yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh
energi baik berupa kalor maupun listrik. (Hasan, 2013. http://kemashsn.blogspot.com.
Diakses 15/11/13 pukul 16:38) Perubahan meteri terbagi menjadi dua macam,
yaitu:
- Perubahan Fisika
Perubahan
fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau
ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru. Perubahan fisika
adalah perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru, misalnya es
meleleh menjadi air dan tidak membentuk zat baru, tetapi hendaknya
diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika memang terjadi beberapa perubahan dan
terjadinya transformasi energi. (Anonim, Sifat dan perubahan materi. http://nurchemistry.wordpress.com/prangkat-pembelajaran/rpp/sifat-dan-perubahan-materi/.
Diakses pada 16/11/13 pukul 06:18)
2.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru. Pada
perubahan kimia hakekat zat mula-mula berbeda dengan hakekat zat baru yang
dihasilkan. Semua reaksi kimia merupakan perubahan kimia. Pada perubahan kimia.
Ciri perubahan kimia (reaksi kimia) yaitu adanya gelembung gas, terbentuknya
endapan, terjadi perubahan warna, dan terjadi perubahan suhu. (Wahyu, http://ibrahim-wahyus.blogspot.com/2011/02/sifat-materi-dan-perubahan-materi.html.
diakses pada 16/11/13. pukul 06:13)
Perubahan materi ini dapat diketahui
dari perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir materi setelah mengalami
perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat maupun strukturnya.
Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun sifat-sifat
kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud, warna, titik
leleh, titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi didasarkan pada
kemampuannya dalam melakukan perubahan atau reaksi kimia. (Kireina, Perubahan
Meteri. http://regnoe.wordpress.com/ipa-1/perubahan-fisika-kimia/perubahan-materi-fisika-kimia/.
Diakses pada 16/11/13. Pukul 06:29)
Secara umum sifat suatu materi dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu
sifat kimia dan sifat fisika,.
- Sifat fisika
Sifat fisika
dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika,
yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau
perubahan yang tidak kekal. Sifat fisika berkaitan dengan penampilan atau
keadaan fisis materi, yaitu wujud, titik leleh, titik didih, indeks bias, daya
hantar, warna, rasa, dan bau. Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika
seperti mendidih pada suhu 100oC. Sedangkan logam memiliki titik
lebur yang cukup tinggi, misalnya besi melebur pada suhu 1500oC. Sifat
materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu : titik leleh dan
titik didih, berat jenis, indeks bias dan perubahan wujud.
- Sifat Kimia
Sifat kimia dari
sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat diamati muncul pada saat terjadi
perubahan kimia. . Sifat kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan
kimia yang dapat dialami oleh suatu materi, misal dapat terbakar, berkarat,
mudah bereaksi, beracun, dan bersifat asam atau basa. Beberapa sifat kimia yang
lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti Batu kapur yang mudah
berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan kapur sirih dan gas
karbon dioksida.contoh sifat kimia adalah: daya ionisasi,kelarutan dan
kereaktifan. Anonim, Sifat dan perubahan materi. http://nurchemistry.wordpress.com/prangkat-pembelajaran/rpp/sifat-dan-perubahan-materi/.
Diakses pada 16/11/13 pukul 21:45)
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara
lain mudah terbakar, mudah busuk dan korosif. Sifat-sifat ini karakteristik.
a. Mudah terbakar
Saat kita membakar kembang api, maka dengan segera akan terjadi nyala
warna-warni yang indah. Pada peristiwa tersebut telah terjadi perubahan kimia.
Contoh lain yang mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat terbakar bila terkena
udara, membentuk senyawa fosfor oksida.
b.
Mudah busuk
Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka, maka lama kelamaan akan
membusuk. Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme.
c. Korosif
Pengkaratan (korosi) merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh
lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Pada proses korosi ini
terbentuk zat baru yaitu karat. (Sitohang, 2013.
Membedakan perubahan fisika dan kimia.
http://lentinasitohang.blogspot.com/2013/07/ membedakan-perubahan-kimia-dan-fisika.html.
diakses pada 16/11/13. Pukul.21:37)
C.
Alat dan
Bahan
1. Sifat dan
Perubahan Materi
a. Alat
1) Botol air
2) Botol cuka
3) Teh kotak
4) Kaleng susu
5) Kaleng
minumah
6) Gelas
steofom
b. Bahan
1) Cuka
2. Perubahan
Fisika
a. Alat
1. Gelas Kimia
2. Pembakar spirtus
3. Kaki Tiga
4. Kassa
5. Spatula
6. Batang pengaduk
7. Gelas Ukur
b. Bahan
1. CDR
2. Vitamin C
3. Betadine
4. Fluimucil
D.
Langkah
Kerja
Sifat dan
Perubahan Materi
1.
Disiapkan
6 wadah dengan bahan yang berbeda
2.
Disiapkan
asam cuka sebanyak 100 ml
3.
Masukan
masing-masing 10 ml asam cuka ke dalam wadah yang disediakan dengan menggunakan
gelas ukur
4.
Diamati
perubahan fisik (wujud, warna, bau) cuka
Perubahan Fisika
a.
Vitamin C
1.
Disiapkan
2 butir vitamin C
2.
Vitamin C
dihaluskan hingga serbuk, kemudian dimasukan gelas kimia yang berbeda.
3.
Serbuk
vitamin C terdapat dalam gelas kimia 2 dilaurtkan dalam air
4.
Dicatan
dan amati perubahan yang terjadi
b.
Betadine
1. Disiapkan 5 ml betadine
2. 5 ml betadine dimasukan ke
dalam gelas kimia 1
3. Dicatat dan amati perubahan
yang terjadi
4. Disiapkan 5 ml betadine
5. 5 ml betadine dimasukan ke
dalam gelas kimia 2
6. Dipanaskan hingga suhu 50o
C
7. Dicatat dan amati perubahan
yang terjadi
c.
CDR
1. ¼ tablet CDR dimasukan ke dalam
gelas kimia
2. Kemudian dilarutkan dalam 10 ml
air
3. Diamati dan dicatat perubahan
yang terjadi
d.
Fluimucil
1. Serbuk fluimucil dimasukan ke
dalam tabung reaksi
2. Kemudian dilarutkan dalam 10 ml
air
3. Diamati dan dicatat perubahan
yang terjadi
E.
Hasil
Pengamatan
1.
Sifat dan Perubahan
Materi
Perubahan cuka dalam beberapa wadah
No
|
Bahan
|
Berubah
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|
||
1
|
Botol air mineral
|
|
√
|
Bau awal
menyengat, bau akhir semakin sedikit
|
2
|
Botol cuka
|
|
√
|
Tidak
terjadi perubahan apapun
|
3
|
Teh kotak
|
√
|
|
Larutan
tambah sedikit, warna keruh, terdapat gumpalan
|
4
|
Kaleng susu
|
√
|
|
Berkarat,
bau menyengat
|
5
|
Kaleng minuman
|
|
√
|
Tidak
terjadi perubahan apapun
|
6
|
Gelas steofom
|
|
√
|
Tidak ada
gelembung gas
|
2. Perubahan
Fisika
Perubahan Fisik Vitamin C
Klp
|
Wujud
|
Vitamin C ditambah air
|
Keterangan
|
||
|
Sebelum
|
Setelah
|
Larut
|
Tidak larut
|
|
1
|
Padatan
|
Serbuk
|
√
|
|
Terjadi
perubahan warna makin pekat
|
3
|
Padat –
serbuk
|
Cair
|
√
|
|
Dari
serbuk ke cair terjadi perubahan warna dari kuning pucat menjadi kuning pekat
|
5
|
Padatan
|
Cair
|
√
|
|
Tidak ada
endapan, terjadi perubahan warna lebih pekat.
|
Perubahan Fisik CDR
Klp
|
Wujud
|
CDR ditambah air
|
Keterangan
|
||
Sebelum
|
Sesudah
|
Larut
|
Tidak larut
|
||
2
|
Tablet
|
Cair
|
√
|
|
terdapat
banyak gelembung, terjadi perubahan warna menjadi pekat, berbau jeruk
|
4
|
Padatan
atau tablet
|
Padat
|
√
|
|
Terdapat
endapan, tidak ada gelembung, terjadi perubahan warna
|
5
|
Tablet
|
Cair
|
√
|
|
Banyak
gelembung, terdapat sedikit endapan, berwarna kuning pekat.
|
Perubahan Fisik Fluimucil
Klp
|
Wujud
|
Fluimucil ditambah air
|
Keterangan
|
||
Sebelum
|
Sesudah
|
Larut
|
Tidak larut
|
||
2
|
Serbuk
|
Cair
|
Larut tapi
lama
|
-
|
terdapat
berbau, tidak ada gelembung,
warna
putih pekat
|
4
|
Padatan
atau tablet
|
Cair
|
Melarut
|
-
|
Terdapat
banyak endapan, tidak ada gelembung, terjadi perubahan warna
|
5
|
Tablet
menjadi serbuk setelah dihaluskan
|
Cair
|
Sedikit
larut
|
-
|
Larut dan
banyak gelembung, terjadi perubahan warna
|
Perubahan Fisik Beetadine
Klp
|
Wujud
|
Warna
|
Keterangan
|
||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
sesudah
|
|
|
1
|
Kental
|
Cair
|
Tetap
|
Tetap
|
Sebelum
dipanaskan pada suhu 50o C berbentuk kental, setelah dipanaskan
berubah menjadi cair
|
3
|
Kental
|
Encer
|
Tetap
|
Tetap
|
Tidak
gelembung gas,warna tetap, berbau menyengat
|
5
|
Menguap
|
Cair
|
Pekat
|
Lebih pekat
|
Tidak ada
gelembung, terjadi perubahan warna
|
F.
Pembahasan
Sifat fisik sebuah sifat yang dapat diamati karena
adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal. Sifat fisika berkaitan
dengan penampilan atau keadaan fisis materi, yaitu wujud, titik leleh,
titik didih, indeks bias, daya hantar, warna, rasa, dan bau. Sedangkan sifat
kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami
oleh suatu materi, misal dapat terbakar, berkarat, mudah bereaksi, beracun, dan
bersifat asam atau basa.
Berdasarkan hasil praktikm yang telah dilakukan mengenai sifat dan
perubahan, serta mengidentifikasi perubahan fisika. Berikut akan diuraikan
dalam pembahasan satu persatu, pertama mengenai sifat dan perubahan materi, dan
selanjutnya mengenai prubahan fisika
1. Sifat dan Perubahan Materi
Secara umum sifat perubahan materi dibagi menjadi dua, yaitu sifat fisik
dan sifat kimia. Pada pengamatan pertama, dilakukan pengamatan larutan asam
cuka. Pada pengamatan asam cuka dilakukan menggunakan enam wadah yang berbeda.
Yaitu, botol air mineral, botol cuka, teh kotak, kaleng susu, kaleng minuman,
dan gelas steofom. Pengamtan dilakukan masing-masing selama 30 menit.
Pada pengamatan botol air mineral, tidak terjadi perubahan apapun baik
dari segi wujud dan warnanya, hal ini sama seperti pengamatan kedua yaitu
dengan menggunakan botol cuka. Baru pada pengamatan menggunakan wadah teh
kotak, terjadi perubahan fisik maupun kimia. dihasilkan ketika
dalam wadah teh kotak larutannya makin sedikit, hal ini membuktikan terjadinya
perubahan atau sifat kimia. Sedangkan perubahan fisik, terjadi warnanya keruh
dan terdapat gumpalan.
Setelah itu pengamatan dilanjutkan dengan wadah kaleng
susu, asam cuka yang terdapat pada kaleng susu mengalami perubahan kimia, yaitu
bau yang menyengat. Selai itu, asam cuka juga mengakibatkan terjadinya karatan
pada kaleng susu. Kejadian ini disebut korosi, yaitu peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan, karena adanya oksigen dan kelembapan. Sementara pengamatan pada gelas
minuman dan gelas steotofom tidak terjadi perubahan baik fisika maupun kimia.
Dari hasil diatas, menjelaskan bahwa setiap wadah
dapat mempengaruhi perubahan suatu materi. Asam cuka mengalami perubahan bila
disimpan pada wadah teh kotak dan kaleng susu. Oleh karena itu, tempat yang
baik bila menyimpan asam cuka bisa memakai wadah botol air mineral, gelas
minuman, gelas steotofom dan botol cuka itu sendiri.
2. Perubahan
Fisika
Pada percobaan kedua, dalam mengidentifikasi perubahan
fisika dan kimia menggunakan empat bahan obat. Yaitu, Vitamin C, Betadine, CDR
dan Fluimucil. Untuk pengamatan vitamin C dibutuhkan 2 butir vitamin C, 1
vitamin yang sudah dihaluskan hingga menjadi serbuk, dan dimasukan pada gelas
kimia yang berbeda dengan dilarutkan air. Serbuk yang ditambahkan air,
mengalami perubahan fisika, yaitu serbuk larut dalam air. dan perubahan kimia
terjadi ketika warna semakin pekat.
Selanjutnya, ¼ CDR juga mengalami perubahan fisika
ketika dilarutkan dalam air. Pada perubaha kimia terdapat banyak gelembung,
sedikit endapan, dan berwarna kuning pekat. Sedangkan CDR yang tidak dilarutkan
dalam air tidak terjadi perubahan fisika maupun kimia. Pengamatan ketiga pada
obat fluinmucil ketika ditambahkan air menjadi larut. Fluimucil yang telah
diserbukan sedikit larut dalam air. Namun, terdapat banyak gelembung, dan juga
terjadi perubahan warna, yang menyatakan terjadi perubahan secara kimia.
5 ml betadine dimasukan pada masing-masing gelas
kimia, salah satu gelas dipanaskan hingga 50o C, Sebelum dipanaskan
larutan betadine berwujud kental, namun setelah dipanaskan pada suhu 50o C
berubah menjadi cair dan terdapat uap. Betadine yang telah dipanaskan juga
terjadi perubahan warna. Sementara betadine yang tidak dipanaskan tidak terjadi
terdapat gelembung gas, warna tetap, namun berbau menyengat. Hal ini meruapakan
terjadinya perubahan kimia.
Jadi, setiap obat yang dilarutkan dalam air terjadi
perubahan fisika maupun kimia. Pada perubahan fisika terjadinya perubahan wujud
dari padat menjadi cair, dari cari menjadi gas.
Sementara pada perubahan kimia mengalami perubahan warna dan baunya.
G.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas dapat
disimpulkan
1. Perubahan fisika adalah suatu perubahan yang
tidak menghasilkan zat baru. Sedangkan perubahan kimia adalah semua perubahan
yang menghasilkan zat yang baru dan tidak dapat kembali ke zat semula.
2. Sifat fisika, yaitu wujud zat, warna, bau,
kekeruhan dan kekentalan. Sedangkan sifat-sifat kimia, yaitu: mudah terbakar,
mudah busuk, membentuk endapaan dan korosif (pengkaratan).
3. Terjadi
perubahan kimia pada saat asam cuka disimpan dalam teh kotak dan kaleng susu.
Sedangkan pada wadah yang lain tidak mengalami perubahan.
4. Terjadi
perubahan fisika pada saat obat dilarutkan dalam air atau dipanaskan.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar