Laporan Praktikum

Rabu, 07 Mei 2014

MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN KIMIA



MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN KIMIA
A.    Tujuan
1.      Mengidentifikasi adanya karat akibat perubahan kimia
2.      Mengidentifikasi timbulnya gas akibat perubahan kimia
3.      Mengidentifikasi adanya endapan akibat perubahan kimia
4.      Mengidentifikasi adanya perubahan suhu akibat perubahan kimia

B.     Dasar Teori
1.   Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru. Pada perubahan kimia hakekat zat mula-mula berbeda dengan hakekat zat baru yang dihasilkan. Semua reaksi kimia merupakan perubahan kimia. Pada perubahan kimia. Ciri perubahan kimia (reaksi kimia) yaitu adanya gelembung gas, terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna, dan terjadi perubahan suhu. (Wahyu, http://ibrahim-wahyus.blogspot.com/2011/02/sifat-materi-dan-perubahan-materi.html. diakses pada 24/11/13. pukul 06:43).
1.      Terjadinya pembentukan gas
Pembentukan gas biasanya menunjukkan, bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara jika reaksi berlangsung sebagai larutan, atau bau yang tercium ataupun tampak asap yang keluar dari sebuah reaksi dan mengembangnya suatu reaktan.
Contoh:
a.       Pada proses pembuatan kue, penambahan soda kue menyebabkan adonan kue menjadi mengembang. Soda kue menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang menyebabkan kue mengembang.
b.      Reaksi antara batu marmer dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen (H2).
c.       Logam stronsium atau barium yang dimasukkan ke dalam air, menghasilkan gas hidrogen (H2). (Maulana, 2013)

2.      Terbentuknya endapan
Suatu larutan dapat bereaksi dengan larutan lain membentuk endapan (padatan). Reaksi ini disebut reaksi pengendapan. Sebagai contoh, reaksi antara larutan kalsium nitrat dengan larutan natrium karbonat. Bila kedua larutan ini dicampur, maka akan terbentuk endapan kalsium karbonat yang berwarna putih. (amelia)
3.      Adanya perubahan suhu
pada reaksi kimia, reaktan di ubah menjadi produk, perubahan yang terjadi dapat di sebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antar atom peraksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan di perlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi yang bentuk panas disebut denngam reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dengan sistem, tempat diluar sistem di sebut lingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sistem lingkungan. Pada reaksi endotermis, terjadi perpindahan energi panas darilingkungan ke sistem. (Muhammad Risal, 2013)
2.   Korosi
Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi.(Anonim, 2013)
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Dintaranya faktor pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. (Awalia, 2011)

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat:
-          Kapas
-          Paku
-          Kaca arloji
-          Gelas kimia
-          Tabung reaksi
-          Pipet tetes
-          Serbuk besi
2.      Bahan
-          Cuka
-          NaOH

D.    Langkah Kerja
·         Kegiatan 1
1.      Disiapkan sebuah paku dan segumpal kecil kapas
2.      Paku dibalut dengan kapas tersebut, kemudian diteteskan cuka ke kapas tersebut dengan memakai pipet tetes, disimpan diatas kaca aroji (didiamkan selama 20 menit)
3.      Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
·         Kegiatan 2
1.      Disiapkan sebuah gelas kimia yang bersih
2.      Larutan cuka 50 ml dimasukan ke dalam gelas kimia
3.      Paku dimasukan ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan cuka. (diamkan selama 20 menit)
4.      Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
·         Kegiatan 3
1.      Disiapkan gelas kimia, cuka dan serbuk besi yang akan digunakan.
2.      Larutan cuka 50 ml dimasukan ke dalam gelas kimia, kemudian ditambahkan serbuk besi.
3.      Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
·         Kegiatan 4
1.      Masukan larutan besi asetat (yang diperoleh dari percobaan 3) ke delam tabung reaksi.
2.      Dimasukan NaOH ke dalam tabung reaksi.
3.      Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi

E.     Hasil Pengamatan
No
Bahan
Keadaan Awal
Keadaan Akhir
1
Cuka + Paku
Tidak berkarat, tidak ada gas, tidak panas.
Timbul gas, terdapat gelembung, suhu panas.
2
Cuka + paku + kapas
Warna paku hitam
Warna paku bening.
3
Cuka + serbuk besi
Serbuk
Terdapat gelembung, timbulnya endapan.
4
Besi astetat + NaOH
Air keruh
Timbulnya gas, suhunya panas, terdapat endapan.

D.    Pembahasan
Perubahan meteri dibagi menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.  Pada praktium ini dilakukan mengidentifikasi perubahahan kimia pada larutan cuka yang dimasukan paku (besi), serbuk besi dan krtistal NaOH. Dan perubahan yang terjadi pada paku yang dibalut dengan kapas.
Percobaan pertama, dilakukan sebuah paku yang telah dibalut dengan kapas dan ditetesi larutan asam cuka. Besi yang telah dibalut ditetesi asam cuka akan terjadi perubahan adanya karat. Namun, pada percobaan ini setelah didiamkan selama 20  menit, paku yang tadinya berwarna hitam berubah menjadi bening, dan tidak terjadi adanya karat. Hal ini mungkin kurang ketelitian saat percobaan dilakukan.
Pada percobaan kedua, paku yang dimasukan ke dalam gelas kimia yang berisi larutan asam cuka. Menggunakan asam cuka cuka pada percobaan ini karena tinggkat pH yang tinggi, yang mengakibatkan terjadinya korosi (pengkaratan). Paku yang direndam pada larutan cuka terjadi perubahan. Yaitu tumbulnya gas dan pengkaratan.
Setelah dilakukan percobaan kedua, larutan tersebut di masukan dalam gelas kimia dan ditambah dengan serbuk besi. Penambahan serbuk besi ini terjadinya perubahan, yaitu timbulnya endapan serbuk besi dan adanya gas. Pada percobaan terakhir, hasil dari percobaan ketiga yang terjadi pengendapan, ditambahkan dengan kristal NaOH. Setelah diamati terjadinya gelembung gas dan perubahan suhu menjadi panas. Pembentukan gas biasanya menunjukkan, bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara. Sedangkan terjadinya perubahan suhu disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antar atom peraksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan di perlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi yang bentuk panas disebut dengam reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.

E.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan
1.      Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru.
2.      Larutan asam cuka merupakan faktor terjadinya perkaratan pada paku.
3.      Terjadinya endapan ketika penambahan serbuk besi pada larutan asam cuka
4.      Terjadinya perubahan suhu menjadi panas ketika ditambahkan kristal  NaOH karena adanya pemutusan ikatan-ikatan antar atom peraksi.













Referensi:
Anonim, 2013. http://kholdani.blogspot.com/2013/05/makalah-karya-ilmiah-remajakorosi.html. diakses pada 22/11.  pukul 21:01
Awalia, nur. 2011. http://awalia-ramadhani.blogspot.com/2011/12/laporan-percobaan-korosi.html#ixzz2lNoYIwkf. Diakses pada 22/11 pukul 21:11

Maulana, Ilham. 2013. http://samlikum.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-kimia-reaksi_8497.html diakses pada 24/11/13 pukul 6:16
Amelia. http://amelanandalbs.wordpress.com/2012/04/30/perubahan-fisika-dan-kimia/. diakses pada 24/11/13 pukul 7:13
Risal, Muhammad http://www.rumus-fisika.com/2013/01/ciri-ciri-reaksi-kimia.html diakses pada 24/11/13 6:54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar