Pembuatan Larutan
I.
Tujuan
1.
Mampu
membuat larutan dengan berbagai konsentrasi
2.
Mampu
membuat larutan dengan pengenceran berbagai konsentrasi
3.
Mampu
membuat larutan dengan pencampuran berbagai konsentrasi
II.
Dasar
Teori
Larutan adalah
campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang umum digunakan
adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan pelarut, dikenal adalah
konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan
pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Suatu larutan
dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan
jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan tidak jenuh Kadang-kadang dijumpai
suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat
terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur tersebut. Larutan yang
demikian disebut larutan lewat jenuh. (Tomas, 2013. http://thomasglory7.blogspot.com.
Diakses 7/11/13 pukul 06.21)
Cara membuat
larutan aplikasinya banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin anda
pernah membuat air teh manis. Untuk menghasilkan larutan yang sesuai dengan
yang diharapkan tentu anda harus bisa mencampurkan bahan-bahan dengan komposisi
yang sesuai. Keterampilan membuat larutan tentu sangat banyak manfaatnya baik
di laboratorium maupun di bidang industri. (Kartimi, 2013)
M =
|
M =
|
atau
Membuat suatu
larutan untuk satuan eksperimen dpat dilakukan dengan melarutkakn zat padat
(kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi menjadi
konsentrasi rendah.
M1.V1
= M2.V2
|
Dimana: M1 =
Molaritas mula-mula
V1 = Volume Larutan mula-mula
M2
= Molaritas akhir (setelah pengenceran)
V2 = Volume akhir (setelah
pengenceran)
Dalam kimia, campuran adalah sebuah zat yang dibuat
dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang
terjadi (obyek tidak menempel satu sama lain).
Sementara tak
ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia suatu campuran dapat
menyimpang dari komponennya seperti titik lelehnya. Campuran dapat dipisahkan
menjadi komponen aslinya secara mekanis. Campuran dapat bersifat homogen atau
heterogen.
Campuran adalah
hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti elemen dan
senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga
masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya.
(Wikipedia, 2013. id.wikipedia.org/wiki/Campuran. Diakses pada 7/11/13 puluk
6.48)
Mcamp
=
|
III.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
-
Neraca
analitik
-
Labu
ukur 100 ml
-
Gelas
kimia 100 ml
-
Kaca
arloji
-
Pengaduk
-
Pipet
volume 10 ml
-
Botol
semprot
-
Corong
-
Filler
2.
Bahan
-
Aquades
-
NaCl
-
CO(NH2)2
-
C11H22O11
IV.
Prosedur
Kerja
A.
Membuat
larutan NaCl 0,1 M, CO(NH2)2 0,1 M, C11H22O11
0,02 M
1.
Dihitung
massa kristal yang diperlukan
2.
Ditimbang
kristal tersebut dengan tepat
3.
Dimasukkan
kristal hasil penimbangan kedalam gelas kimia 100 ml dan tambahkan aquades ke
dalamnya sampai dengan 50 ml. Diaduk sampai larut.
4.
Dimasukkan
larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan
aquades (sambil dikocok) sampai tepat garis batas 100 ml.
B.
Membuat
larutan dengan pengeceran
1.
Diambil
10 ml laruatan hasil pecobaan A dengan pipet volume
2.
Dimasukan
dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan aquades sampai tepat garis batas 100 ml.
3.
Dihitung
konsentrasi larutan perrcobaan B.
C.
Membuat
larusan dengan pencampuran
1.
Diambil 10 ml larutan percobaan A dan dimasukan ke
dalam labu ukur 100 ml.
2.
Ditambahkan
larutan percobaan B ke dalam labu ukur sampai tepat garis batas 100 ml
3.
Dihitung
molaritas campuran larutan tersebut.
V.
Hasil
Pengamatan
A.
Menghitung
mol dan massa
a.
Diketahui: Vurea = 100 ml = 0,1 L
Murea
= 0,1 mol
n = V x M
= 0,1 x 0,1
= 0,01 mol L-1
Mr CO(NH2)2 = (Ar C.1) +
(Ar O.1) + (Ar N.2) + (Ar H.4)
= (12.1) + (16.1) + (14.2) + (1.4)
= 60
m = n x Mr
= 0,01 x 60
= 0,6 gram
b.
Diketahui: VNaCl = 100 ml = 0,1 L
MNaCl
= 0,1 mol
N = V x M
= 0,1 x 0,1
= 0,01 mol
Mr NaCl = (Ar Na.1) + (Ar Cl.1)
= (23) + (35)
= 58
m = n x Mr
= 0,01 x 58
= 0,58 gram
c.
Diketahui:
Vgula = 100 ml = 0,1 L
Mgula = 0,02 mol
n = V x M
= 0,1 x 0,02
= 0,002 mol
Mr C11H22O11 = (Ar C.11) +
(Ar H.22) + (Ar O.11)
= (12.11) + 1.22) +(16.11)
= 330
m =
n x Mr
= 0,002 x 330
= 0,66 gram
B.
Penghitungan
Pengenceran
a.
Diketahui: V1 = 0,01 L
M1 =
0,1 mol
V2 =
0,1 L
M2 =
?
V1 .
M1 = V2 . M2
0,01 . 0,1 =
0,1 . M2
M2 = 0,01 mol
b.
Diketahui:
V1 = 20 ml = 0,02 L
M1 =
0,1 mol
V2 =
100 ml = 0,1 L
M2 =
?
V1 .
M1 = V2 . M2
0,02 . 0,1 =
0,1 . M2
M2 = 0,02 mol
C.
Menghitung
Konsentrasi Larutan
= 0,33 x 10-1 mol
A.
Membuat
larutan NaCl 0,1 M, CO(NH2)2 0,1 M, C11H22O11
0,02 M
Hasil Percobaan
|
|
Massa
NaCl 0,1 M
|
0,6
gram
|
Massa
CO(NH2)2 0,1
|
0,58
gram
|
Massa
C11H22O11
|
0,66
gram
|
VI.
Pembahasan
Seperti yang
sudah diketahui larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dan
pelarut. Zat pelarut yang digunakan pada umumnya adalah air atau aquades.
Larutan begitu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, Mungkin pernah
membuat air teh manis. Untuk menghasilkan larutan yang sesuai dengan yang
diharapkan tentu anda harus bisa mencampurkan bahan-bahan dengan komposisi yang
sesuai. Keterampilan membuat larutan tentu sangat banyak manfaatnya seperti
dikutip dari buku panduan praktikum kimia.
Pembuatan
larutan dari bahan urea, garam dan gula merupakan inti dalam praktikum kali
ini. Sebelum pada tahap pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu mol dan
massa urea, garam dan gula tersebut. untuk menghitung mol menggunakan rumus: n
= V.M dimana V adalah volume yang telah ditentukan dan M adalah molaritas dari
ketiga bahan tersebut. setelah perhitungan sehingga akan mendapatkan hasil urea
adalah 0,01 mol, garam 0,1 mol dan gula 0,02 mol. Setelah melakukan
perhitunngan mol didapat barulah masuk pada penghitungan massanya.
Dalam penghitungan
massa berlaku rumus m = n.Mr, Mol yang telah didapat dari penghitungan
sebelumnya, barulah dimasukan pada rumus tersebut untuk menentukan massanya.
Dimana mol dikali masing-masing Mr ketiga bahan tesebut. Sehingga massa yang
didapat adalah, massa urea 0,6 gram, garam 0,58 gram dan gula 0,66 gram.
Setelah mol dan
massa sudah didapat, masuk pada tahap pembuatan larutan. Pertama menimbang
kristal pada neraca analitik yang sudah diketahui massanya dengan tepat. Kristal yang sudah ditimbang dimasukan
kedalam gelas kimia dan ditambahkan aquades 50 ml hingga larut. Setelah itu memasukkan larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur 100
ml dan tambahkan aquades (sambil dikocok) sampai tepat garis batas 100 ml.
Percobaan
pertama sudah selesai dilanjutkan pada tahap pengenceran dengan mengambil 10 ml
larutan hasil percobaan A untuk dimasukan dalam labu ukur 100 ml dengan
ditambahkan 90 ml aquades. Pada tahap pengenceran, untuk menentukan konsentrasi
larutan B (membuat larutan dengan pengenceran) menggunakan rumus V1.M1
= V2.M2.. sehingga konsentrasi pada percobaan pertama
adalah 0.01 mol dan 0,02 mol.
Terakhir
barulah pada pembuatan larutan dengan pencampuran, yaitu untuk menghitung
molaritas capuran larutan tersebut. sesuai dengan namanya, yaitu pencampuran
larutan anatar hasil percobaan A dengan larutan percobaan B. Pada larutan A
diambil 10 ml lalu dimasukkan ke dalam labu ukur, lalu ditambahkan larutan B 90
ml. Tahap pencampuran ini berlaku rumus:
Mcamp:
Volume dan
konsentrasi yang sudah dihitung sebelumnya, dimasukan pada rumus diatas.
Sehingga molaritas hasil pencapuran adalah 0,33.10-1 mol.
VII.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan dapat disimpulkan:
1.
larutan
dapat dibuat dari berbagai larutan diantaranya larutan larutan NaCl, CO(NH2)2,
dan C11H22O11
2.
M1.V1
= M2.V2
|
3.
Dapat
membuat larutan dengan pencampuran dari berbagai konsentrasi dua atau lebih
larutan sejenis yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Mcamp
=
|
Daftar
Pustaka
Kartimi,
dkk. 2013. Kimia Dasaar, Biologi Umum dan Fisika Dasar.
Cirebon
Tomas,
2013. http://thomasglory7.blogspot.com. Diakses 7/11/13
pukul
06.21
Anonim, 2013. Campuran.
id.wikipedia.org/wiki/Campuran. Diakses
pada 7/11/13
puluk 6.48
thank' gan..
BalasHapus