PRINSIP KERJA
TRANSFORMATOR
A.
Tujuan
Menemukan tegangan sekunder pada
transformator
B.
Dasar Teori
1. Pengertian Transformator
Menurut Gabriel, J.T, (2001), transformator atau trafo
merupakan alat yang dipakai untuk mengubah tegangan AC dari suatu harag menjadi
suatu harga yang diinginkan. Trafo dirancang untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak balik. Trafo terdiri atas dua kumparan kawat berpenyekat, yang
disebut kumparan primer dan kumparan sekunder, dililitkan mengelilingi
teras besi yang sama.
Kumparan primer adalah
kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan kumparan sekunder
adalah kumparan yang dihubungkan dengan hambatan. Ketika tegangan bolak-balik
diterapkan pada kumparan primer, tegangan bolak-balik diimbaskan kedalam
kumparan sekunder. Alasannya adalah arus bolak-balik mengalir melalui kumparan
primer dan membentuk medan magnet bolak-balik dalam inti besi. Medan magnet
bolak-balik ini mengimbas tegangan bolak-balik dalam kumparan sekunder tepat
ketika magnet yang berotasi dalam dinamo mengimbas tegangan dalam kumparan
dinamo (Breithaupt, 2009).
Giancoli, 2001 (dalam Online
Asia Astuti) menjelaskan transformator dirancang dengan sedemikian rupa agar
seluruh fluks magnet yang dihasilkan arus pada kumparan primer dapat masuk ke
kumparan sekunder, dan di asumsikan bahwa energi yang hilang karena hambatan
kumparan dan histeresi pada besi dapat diabaikan pendekatan yang baik untuk
transformator sebenarnya, yang sering kali memiliki efisiensi lebih dari 99%.
2. Fungsi Transformator
Transformator mempunyai fungsi memindahkan daya listrik dari
kumparan primer ke kumparan sekunder. Transformator ideal memindahkan daya listrik tanpa
mengalami perubahan daya. Transformator mempunyai dua buah lilitan yaitu lilitan
primer dan lilitan sekunder yang keduanya dililitkan pada sebuah inti
transformator. Besarnya tegangan lilitan sekunder ditentukan oleh banyaknya
lilitan pada bagian primer dan bagian sekunder. (Taqiani, 2013).
Jika transformator dianggap
ideal, yaitu mengabaikan rugi-rugi tegangan dan kerugian lainnya, maka besarnya
daya yang diterima oleh transformator akan
sama besarnya dengan daya yang diberikan pada beban, sehingga dapat ditulis Pp = Ps sehingga;
|
|
Keterangan:
Pp : daya primer
Ps : daya sekunder
Ip : arus primer
Is : arus sekunder
Vp : tegangan pada lilitan primer
Vs : tegangan pada lilitan sekunder
3. Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja
dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan
sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL induksi.
Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Ketika arus
listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah
(berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga
arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya
(Musyaddad, 2013).
4. Jenis-jenis Transformator
Astuti
memeparkan transformator terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
b. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripadajumlah
lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya
lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya
tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer.
C.
Alat dan Bahan
1.
Kumparan
dengan jumlah lilitan 1000 dan 1500
2.
Lempeng
besi dengan ukuran yang sesuai dengan penampang kumparan 2 buah
3.
Voltmeter
2 buah
4.
Saklar
2 buah
5.
Kabel
penghubung
6.
Amperemeter
2 buah
D.
Langkah Kerja
1.
Peralatan
disusun, gunakan tegangan 6 volt, di mana jumlah lilitan pada L1 = 1000 dan L2
= 1500.
2.
Ditutup
saklar kedua, lalu tutup saklar pertama, amati dan catat kuat arus dan tegangan
pada kumparan yang dilengkapi sumber tegangan Ip dan Vp dan Is dan Vs untuk
kumparan yang lain.
3.
Ulangi
langkah 1 dan 2 untuk arus 10 dan 50 volt.
E.
Hasil Pengamatan
1.1 Tabel Pengamtan
No
|
Ip
|
Is
|
Vp
|
Vs
|
1
|
6,6 A
|
9,2 A
|
4,4 V
|
6,13 V
|
2
|
6,6 A
|
9,2 A
|
0,98 V
|
1,36 V
|
3
|
6,2 A
|
35 A
|
0,98 V
|
5,53 V
|
4
|
6,2 A
|
35 A
|
4,4 V
|
24,8 V
|
1.2 Hasil Perhitungan
Mencari Ip
a.
Percobaan
1
Ip =
= 6,6 A

b.
Percobaan
2
Ip =
= 6,6 A

c.
Percobaan
3
Ip =
= 6,2 A

d.
Percobaan
4
Ip =
= 6,2 A

Mencari Is
a.
Percobaan
1
Is =
= 9,2 A

b.
Percobaan
2
Is =
= 9,2 A

c.
Percobaan
3
Is =
= 35 A

d.
Percobaan
4
Is =
= 35 A

Mencari Vp
a.
Percobaan
1
10 Volt =
= 4,4 V

b.
Percobaan
2
50 Volt =
= 0,98 V

c.
Percobaan
3
50 Volt =
= 0,98 V

d.
Percobaan
4
10 Volt =
= 4,4 V

Mencari Vs
a.
Dik:
Ip = 6,6 A
Is = 9,2 A
Vp = 4,4 V
Dit:
Vs?
Jawab:
Vs =


=
= 6,13 Volt

b.
Dik:
Ip = 6,6 A
Is = 9,2 A
Vp = 0,98 V
Dit:
Vs?
Jawab:
Vs =


=
= 1,36 Volt

c.
Dik:
Ip = 6,2 A
Is = 35 A
Vp = 0,98 V
Dit:
Vs?
Jawab:
Vs =


=
= 5,53 Volt

d.
Dik:
Ip = 6,6 A
Is = 35 A
Vp = 4,4 V
Dit:
Vs?
Jawab:
Vs =


=
= 24,8 Volt

F.
Pembahasan
Transformator atau trafo merupakan alat yang dipakai untuk
mengubah tegangan AC dari suatu harga menjadi suatu harga yang diinginkan. Pada trafo tersebut terdiri atas dua kumparan, yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer adalah
kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan kumparan sekunder
adalah kumparan yang dihubungkan dengan hambatan. Pada praktikum prinsip kerja
transformator kali ini ialah untuk menemukan
tegangan sekunder pada transformator. Di mana tegangan sekunder (Vs) tersebut
ditutup atau dimatikan.
Misal pada percobaan pertama ketika
kumparan arus primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sekunder,
perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan arus listrik yang
berubah. Pada arus primer dengan tegangan 10 volt, didapat Ip = 6,6 A, Is = 9,2 A, dan Vp = 4,4 A. Dan setelah
nilai didapat barulah mencari Vs dengan menggunakan rumus Vs =
sehingga dalam percobaan pertama itu Vs = 6,13
volt. Begitu pula dengan percobaan selanjutnya dengan nilai yang berbeda pula.

Akan tetapi ketika pada tegangan 50 volt, tegangan pada arus
primer menjadi rendah. Hal ini karena jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak dari pada jumlah lilitan sekunder. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi
ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
GGL induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer
berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah
arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.
Dalam travo atau transformator tersebut terdapat
kumparan-kumparan, yang dililtkan pada satu batang atau inti, dimana inti dari
travo tersebut terbuat dari besi agar bisa menghasilkan induksi medan magnet,
dan akhirnya menyebabkan terjadinya GGL induksi. GGL (Gaya Gerak Listrik) dan
perpotongan ggl inilah yang diperlukan untuk dapat menghasilkan arus listrik
oleh karena itu kumparan primer trafo harus diberikan arus listrik AC arus
bolak-balik, jika diberikan arus dc maka kumparan primer tidak menghasilkan
GGL/ menjadi magnet diam.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum di atas dapat disimpulkan:
1.
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
2.
Transformator terdiri dari kumparan primer, dan kumparan sekuder.
3.
Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.
4.
Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi
ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
GGL induksi.
5.
Didasarkan pada
kenyataan bahwa arus bolak-balik dalam satu rangkaian akan menginduksi
(mengimbas) ggl bolak-balik pada rangkaian di dekatnya karena adanya induktansi
bersama (mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks
magnet.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
Asia. 2013. “Transformasi” http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/transf
ormator.html diakses pada 11/04/14
Musyaddad,
Anwaarul. 2013. “Laporan Praktikum Tentang Transformator.” http
://tongkrongananakemo.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-tentang-transformator.html
diakses pada 11/04/14
Taqiani, Ahmad. 2013. “Transformator.” http://softonezero.blogspot.com/2013/
11/transformator-trafo.html diakses pada 12/04.14
Sari,, Asri Arum.
“Laporan Fisika Dasar 2” http://www.scribd.com/doc/19006
0696/Laporan-Praktikum-Fisika-Dasar-2-Transformator diakses pada 12/04/14
Breithaupt, Jim. 2009. Swaddik Fisika. Bandung: Pakar Raya
Surya,Yohanes. 2010. Listrik Dan Magnet. Tanggerang: PT.Kandel
Sutrisno dan Tan Ik Gie. 1979. Fisika Dasar: Listrik, Magnet, dan
Termofisika.
Bandung: ITB
T, Gabriel J. 2001 Fisika Lingkungan.Hipokrates.Jakarta
terimakasih, cukup membantu
BalasHapusterimakasih, cukup membantu
BalasHapus