PEMISAHAN CAMPURAN (FILTRASI
DAN SUBLIMASI)
A.
Tujuan
1.
Memisahkan campuran yang terdapat dalam
minuman fanta grape
2.
Dapat melakukan pemurnian naftalen
B.
Dasar Teori
Metode pemisahan adalah suatu cara
yang digunakan untuk memiahkan atau memurnikan suatu senyawa atau kelompok
senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam
skala laboratorium maupun skala industri. (Meliala, 2010)
Proses pemisahan suatu campuran
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih
bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa
campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase).
Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat,
padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas,
dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan. (anonim,
2013)
Ada beberapa metode pemishan
campuran, diantaranya:
1.
Filtrasi
Filtrasi adalah pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikelnya,
yaitu metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan
menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Penyaring akan menahan zat yang
ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil
penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut
residu (ampas). (Sukajiyah. 2011)
Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari
zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita
gunakan untuk menyaring disebut penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan
ukuran zat yang akan disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil
tentu membutuhkan saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk menyaring
tepung.
Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam kotor ternyata
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan
kotoran kita larutkan dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal
dalam kertas saring, sedangkan garam yang larut dalam air masuk menembus kertas
saring. Zat yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu, sedangkan
cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat. (Anonim)
Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah melalui
aktifasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan kimia sehingga
pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya absorpsinya menjadi lebih tinggi
terhadap zat warna dan bau.
Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang
kontak dengan karbon tersebut. Karbon Aktif digunakan untuk menjernihkan air,
pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai macam
penggunaan lain. Selain di bidang pengolahan air, karbon aktif dapat digunakan
di berbagai industri seperti pengolahan/tambang emas dengan berbagai ukuran
mesh maupun iondine number. Juga digunakan untuk dinding partisi, penyegar
kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. Di balik legamnya, barang gosong itu
ternyata sangat kaya manfaat. Karbon aktif dapat digunakan sebagai bahan
pemucat, penyerap gas, penyerap logam, menghilangkan polutan mikro misalnya zat
organic maupun anorganik, detergen, bau, senyawa phenol dan lain sebagainya.
Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan
zat - zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif, termasuk CaCo3 yang
menyebabkan kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif sudah jenuh, atau
sudah tidak mampu lagi menyerap maka kualitas air yang disaring sudah tidak
baik lagi, sehingga arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru.
(anonim)
Karbon aktif adalah sejenis absorben (penyerap) berwarna hitam,
berbentuk granula/butiran kecil, yang terbuat dari arang tempurung kelapa,
Kegunaan Karbon aktif adalah untuk media pengolahan air kotor menjadi
bersih (penjernih air) dan membantu menyerap bau pada air sehingga kadar bau
pada air menjadi berkurang. (cleanpipe, 2012)
2.
Sublimasi
Sublimasi adalah wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke
padat. Bila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu melalui
pemanasan, maka partikel tesebut akan berubah fase (ujud) menjadi gas.
Sebaliknya, blia suhu gas tersebut diturunkan dengan cara kendensasi, maka gas
akan segera berubah menjadi padat. Pada dasarnya seblimiasi diterapkan untuk
memisahkan suatu zat dari pengotornya (impuritis) sehingga diperoleh zat yang
lebih murni, kotoran biasanya akan tertinggal dalam wadah akibat
ketidakmampuannya dala menyublim. Syarat pemisahan campuran dengan menggunakan
seblimasi adalah pertikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih
yang besar, sehingga dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang
tinggi. Seblimasi juga diartikan sebagai proses perubahan zat dari fase padat
menjadi uap, kemudian uap tersebut dikondensasi langsung menjadi padat tanpa
melalui fase cair.(Heru, 2013)
Titik leleh suatu zat adalah temperature pada fase padat dan cair
ada dalam kesetimbangan. Jika kesetimbangan semacam ini diganggu dengan
menambahkan atau menarik energy panas, sistemakan berubah bentuk lebih banyak
zat cair atau lebih banyak zat padat. Namun temperature akan tetap pada titik
leleh selama fase itu masih ada perubahan dari cair menjadi padat disebut
pembekuan dan proses kebalikannya disebut pelelehan atau peleburan. Titik leleh
suatu padatan sama dengan titik beku suatu cairan
Naftalena (C10H8) merupakan senyawa murni
pertama yang diperoleh dari fiksasi didih lebih tinggi dari batu bara. Naftalen
mudah di isolasi karena senyawa ini menyublim dari gas sebagai padatan Kristal
tak bewarna yang indah, dengan titik leleh 800C. naftalen merupakan
molekul planar dengan dua cincin benzene yang berfusi (bergabung). Sedangkan
naftol merupakan senyawa yang mempunyai struktur yang mirip atau hampir sama
dengan naftalen kecuali ada gugus OH yang berada pada struktur naftol sehingga
naftalena dan naftol bukan senyawa yang sama melainkan senyawa yang berbeda.
Untuk memisahkan kedua senyawa ini, metode ekstraksi tidak dapat langsung
digunakan melainkan salah satu senyawa tersebut harus ditransformasi menjadi
ion sehingga mempunyai kelarutan berbeda (Kusnandini, 2011).
C.
Alat dan Bahan
Pemisahan campuran filtrasi
1.
Alat:
-
Gelas
kimia
-
Pemanas
spirtus
-
Kassa
-
Kaki
tiga
-
Kaca
arloji
-
Spatula
2.
Bahan:
-
Fanta
grape
-
Air mineral
Pemisahan campuran subliimasi
1.
Alat:
-
Gelas
kimia
-
Pemanas
spirtus
-
Kassa
-
Kaki
tiga
-
Kaca
arloji
-
Spatula
2.
Bahan:
-
Naftalena
D.
Langkah kerja
·
Pemisahan
campuran filtrasi
1.
Dimasukan
tablet norit (karbon aktif) ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml fanta grape
2.
Kemudian
dipanaskan dan diaduk sampai campuran larutan sempurna
3.
Didiamkan
sampai terbentuk endapan, ekmudian disaring dengan corong yang telah dilapisi
oleh kertas saring
4.
Diamati
perubahan yang terjadi
·
Pemisahan
campuran sublimasi
1.
Dimasukan
naftalena kotor yang telah dihaluskan ke dalam gelas kimia 100 ml
2.
Gelas
kimia ditutup dengan kaca arloji
3.
Diletakan
es batu di atas kaca arloji
4.
Gelas
kimia dipanaskan perlahan menggunakan pemanas spirtus. Naftalena akan menguap
dan kemudian mengkristal dibagian bawah kaca arloji.
5.
Setelah
selesai, kristal yang terbentuk dikumpulkan. Diperhatikan perbedaan penampakan
naftalena sebelum dan sesudah sublimasi
E.
Hasil Pengamatan
Pemisahan campuran filtrasi
No
|
Warna Filtrasi Pil Norit
|
|
Sebelum disaring
|
Setelah disaring
|
|
1
|
Berbentuk serbuk dan norit berbentuk tablet berwarna ungu
|
Bentuk cair, terdapat endapan, setelah filtrasi warnanya kembali
berwarna merah
|
Pemisahan campuran sublimasi
Sebelum sublimasi
|
Setelah seblimasi
|
||
Warna kristal
|
Bentuk kristal
|
Warna kristal
|
Bentuk kristal
|
Abu-abu (karena disampur dengan pasir)
|
Serbuk
|
Bening
|
Padat menjarum warnanya bening
|
F.
Pembahasan
Praktikum
pemisahan campuran ini agar praktikan praktikan memahami teknik dalam pemisahan
campuran dengan baik dan benar. Pada praktikum kali ini dilakukan dua metode
pemisahan campuran, yaitu filtrasi dan sublimasi.
Pada percobaan
pemisahan filtrasi digunakan teblet norit atau karbon aktif dan fanta grape. Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari
zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita
gunakan untuk menyaring disebut penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan
ukuran zat yang akan disaring
Setelah karbon
aktif dan fanta grape dimasukan ke dalam gelas kimia dan dipanaskan hingga
campran norit sempurna. Sebelum proses penyaringan menggunakan kertas saring,
didiamkan hingga terbentuk endapan. Setelah disaring pil norit berubah menjadi
merah. Dalam filtrasi Kegunaan Karbon aktif adalah untuk media pengolahan air
kotor menjadi bersih (penjernih air), dan karbon aktif ini berfungsi untuk
menyerap zat pengotor.
Pada percobaan kedua
yaitu sublimasi pada naftalen kotor. Menggunakan neftalen ini dikarenakan sifat
naftalen yang mudah menyublim dan merupakan padatan Kristal yang tak bewarna. Neftelen
yang telah dimasukan pada gelas kimia dibakar dipanaskan, reaksi dari naftalen
berlangsung dengan sangat cepat, dimana paatan berubah menjadi gas, gas
tersebut ditangkap oleh kaca arloji yang terdapat es batu di atasnya. Adanya es
batu ini untuk menangkap fase gas dan akhirnya akan menjadi kristal kembali.
Kristal naftalen yang didapat yaitu bentuknya Kristal yang seperti jarum
(monoklin) dan bentuk Kristal yang didapatkan lebih tipis dan jernih dari pada
sebelum sublmasi.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan
1.
Proses
pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Diantaranya
adalah filtrasi dan sublimasi
2.
Norit
atau karbon aktif berfungsi untuk penyerap zat pengotor
3.
Sublimasi
merupakan proses pemurnian dari fase padat ke fase gas dan kembali ke fase
padat
4.
Bentuk
kristal setelah proses sublimasi berbentuk kristal yang menjarum dan berwarna
bening.
Referensi:
Heru, Muhammad
http://anythingforbook.blogspot.com/2013/02/proses-sublimasi.html. diakses pada
22/11/2013 pukul 13:44
Sukajiyah. 2011.
http://sukasains.com/materi/pemisahan-campuran-secara-filtrasi/. diakses pada
22/11/13 pukul 13:34
Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan.
diakses pada 23/11/13. pukul 07:07
Anonim. http://kimiabisa.blogspot.com/2012/12/pemisahan-campuran.html.
diakkses pada 23/11/13. pukul 07:12
Kusnandini. 2011. http://kusnandini.wordpress.com/2011/04/30/pemisahan-dan-pemurnian-zat-padat/.
Diakses pada 23/11/13/. Pukul 07:24
Anonim.http://www.purewatercare.com/kegunaan_arang_aktif.php?id=kegunaan_arang_aktif
diakses pada 23/11/13 pukul 09:27
Cleanpipe. 2012 http://drcleanpipe.blogspot.com/2012/04/pengolahan-air-secara-fisik-filtrasi.html.
diakses pada 23/11/13 pukul 09:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar