Laporan Praktikum

Rabu, 07 Mei 2014

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN



PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN
A.    Tujuan
Menentukan penurunan titik beku larutan belerang dalam naftalena.
B.     Dasar Teori
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).(Aprilia, 2012)
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang) (Taufik, 2012)
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆Tf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
∆T= Kf m atau ∆T= Kf (n x 1000/p)
Dimana :
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik bekunya atau Tf = Tfo - ∆Tf.  (Pratiwi, 2013)
Penurunan titik beku ( DTf ) bila kebanyakkan larutan encer didinginkan, pelarut murni terkritalisasi lebih dahulu sebelum ada zat terlarut yang mengkristalisasi suhu dimana kristal-kristal pertama dalam keseimbangan dengan larutan disebut titik beku larutan. Titik beku larutan demikian selalu lebih rendah dari titik beku berbanding lurus dengan banyaknya molekul zat terlarut (molnya) di dalam massa tertentu pelarut. Jadi penurunan titik beku (DTf ) = Kf . m, dimana m ialah molalitas larutan. Jika persamaan ini berlaku sampai konsentrasi satu molal, penurunan titik beku 1 m tiap non-elektrolit yang tersebut  didalam pelarut itu = Kf yang karena itu dinamakan tetapan titik beku molal (molal freesinapoint constant) pelarut itu. Nilai numerik Kf  = khas pelarut itu masing-masing (Anonim, 2013).

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat:
-          Termometer
-          Gelas kimia 250 mL
-          Tabung reaski besar
-          Klem tiga jari dan statif
-          Batang pengaduk
-          Kaca arloji
-          Neraca
-          Pembakar spirtus
2.      Bahan
-          Serbuk blerang 5 gram
-          Naftalena 10 gram

D.    Langkah Kerja
1.      Penurunan titik beku pelarut naftalena
a.       Ditimbang 5 gram naftalena, kemudian dimasukan ke dalam tabung reaksi besar yang bersih dan kering
b.      Dirangkai alat klem tiga jari dan statif. Gelas kimia diisi dengan menggunakan air sebanyak 2/3 bagian.
c.       Dipanaskan api dalam gelas kimia secara perlahan sampai semua natalena mencair (±85oC)
d.      dikeluarkan pembakar dan dipadamkan apinya. Kemudian setiap 1,2 menit suhu dicatat sampai mencapai angka 75oC.
e.       Dibuat grafik perubahan suhu pelarut naftalena sebagai fungsi waktu. Tentukan titik beku pelarut naftalena pada grafik tersebut.
2.      Penentuan titik beku larutan belerang dalam naftalena
a.       Serbuk belerang ditimbang sebanyak 0,128 gram menggunakan kaca arloji.
b.      Lakukan langkah percobaan a sampai c di atas
c.       Dimasukan serbuk belerang ke dalam tabung reaksi yang berisi naftalena. Diaduk sampai semua belerang larut. Panaskan lagi sampai suhu ±90oC.
d.      Dikeluarkan pembakar dan dipadamkan apinya. Dilakukan pengamatan seperi langkah d dan e.

E.     Hasil Pengamatan
1.1.Tabel Penurunan Titik Beku naftalena
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
Suhu
84oC
82oC
79oC
77oC
75oC
73oC
71oC
69oC
           
1.2.Tabel Penurunan Titik Beku naftalena + belerang
Waktu
1
2
3
4
5
6
Suhu
86o
83o
80o
78o
75o
70o

Dik:     Tf Pelarut/naftalena = 75oC
            M naftalena = 1 gram
            M blerang = 0,128 gram
            Mr belerang = 32
            Kp = 6,92oC/m
∆Tf = Kf . m
    m =  x
                 =  x
  = 4          
∆Tf = 6,92 x 4
        = 27,68
∆Tf       = Tf pelarut – Tf larutan
27,68   = 75 – Tf larutan
      = 47,32
1.3.Grafik Penurunan Titik Beku

F.     Pembahasan
Pada praktikum ini membahas tentang penurunan titik beku larutan.  Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat.
Pada percobaan kali ini yang dimaksud dengan pelarut itu air, menggunakan zat terlarut naftalena dan belerang. Dari hasil pengamatan tentang penurunan titik beku larutan, setelah naftalena dipanaskan ±84oC hingga mencair. Penurunan titik beku yang diambil adalah pada suhu 75oC. Penurunan titik beku larutan pada menit ke-1 adalah 84oC. Penurunan titik beku pada menit ke-2 adalah 82oC, penurunan titik beku pada menit ke-3 adalah 79oC, penurunan titik beku pada menit ke-4 adalah 77oC, penurunan titik beku yaitu pada menit ke 5 adalah 75oC, penurunan titik beku yaitu pada menit ke-6 adalah 73oC, penurunan titik beku yaitu pada menit ke-7 adalah 71oC, penurunan titik beku yaitu pada menit ke-7 adalah 69oC.
Pada percobaan naftlena+belerang, penurunan titik beku yang diambil juga  adalah pada suhu 75oC. Penurunan titik beku larutan pada menit ke-1 adalah 86oC. Penurunan titik beku pada menit ke-2 adalah 83oC, penurunan titik beku pada menit ke-3 adalah 80oC, penurunan titik beku pada menit ke-4 adalah 78oC, penurunan titik beku yaitu pada menit ke 5 adalah 75oC, penurunan titik beku yaitu pada menit ke-6 adalah 70oC. Dari dua percobaan tersebut bahwa titik beku pada suhu 75oC sama-sama pada menit ke-5. penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah  (berkurang). Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆Tf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf) Berdasarkan grafik yang didapat pada percobaan ini, semakin lama waktunya maka suhunya akan semakin turun.
G.    Kesimpulan
Berdasarkan praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut terhadap titik beku pelarutnya.
∆Tf  = Tf pelarut – Tf larutan
2.      Penurunan titik beku naftalena dan belerang terjadi pada suhu 75oC dimana sama-sama terjadi pada menit ke-5.
3.      Semakin lama waktunya maka suhunya akan semakin turun












Referensi:

Anonim, 2013. http://isteyorini333.blogspot.com/2013/06/penentuan-penurunan-titik-beku-larutan.htlm diakses 13/12/13

Aprilia, Anggie. 2012. http://aprilianggie.blospot.com/2012/09/laporan-titik-beku-larutan-bab-1-dan-2.html diakses 13/12/13 pukul 22:54

Pratiwi, Widya Anisa. 2013. http://widyaannisap.blogspot.com/2013/09/praktikum-kimia-sifat-koligatif-larutan.html diakses pada 13/12/13 pukul  23:18

Taufik, M. 2012. http://taufik-kldp.blogspot.com/2012/10/penurunan-titik-beku-larutan.html diakses 13/12/13 pukul 22:54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar