Laporan Praktikum

Rabu, 07 Mei 2014

MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK



MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK
A.    Tujuan
Memahami penerapan reaksi elektokimia dalam kehidupan sehari-hari
B.     Dasar Teori
        Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas (Wikipedia, 2014)
        Dalam ilmu kimia, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah emas, perak dan platina. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) dapat dilarutkan dalam akua regia, yaitu campuran pekat dari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan tahan karat (stainless) seperti lapisan perak, ataupun katalis (misalnya platina) (Anonim, 2013).
        Bila tidak dirawat, perak mudah kelihatan kusam karna adanya noda hitam pada permukaan perak. Noda ini diakibatkan oleh reaksi antara perak dengan oksigen atau sulfur. Sulfur adalah penyebab utama terbentuknya noda pada perak. Selain terdapat di udara bebas sebagai H2S (dari polusi), senyawa yang mengandung sulfur juga dapat ditemui di sekitar kita yaitu produk dari karet, karpet, cat, wol, kayu, keringat manusia, dan bahan makanan seperti telur, bawang bombay, mustard, garam dapur, dan lain-lain.
        Noda pada perak dapat dibersihkan dengan dua cara, yaitu menghilangkannya dari permukaan dengan pembersih perak atau dengan reaksi kimia. Menggunakan pembersih yang ada di pasaran seringkali merusak peraknya sendiri, pembersihan perak menggunakan cara reaksi kimia lebih menguntungkan. Noda pada perak direaksikan dengan aluminium, aluminium memiliki energi ionisasi yang lebih kecil dari perak sehingga elektronnya akan lebih mudah diberikan pada sulfida (S2-) (Anonim, 2019).
C.    Alat dan Bahan
1.      Alat
-          Gelas kimia 250 mL
-          Pembakar spirtus
-          Kaki tiga
-          Kawat kasa
-          Termometer
-          Batang pengaduk
2.      Bahan
-          Alumunium foil
-          Koin/perak bernoda
-          Aquades
-          NaHCO3
D.    Langkah Kerja
1.      Dimasukan lembaran alumunium foil dalam dasar gelas kimia. Dipastikan dasar gelas kimia tertutup seluruhnya oleh lembaran alumunium fiol.
2.      Diletakan benda perak di atas lembaran alumunium foil tersebut. dipasatikan perak tersebut menyentuh alumunuim fiol.
3.      Gelas yang lain diisi oleh air hingga ¾ gelas lalu dipanaskan di atas api hingga suhunya mencapai 70-80oC.
4.      Dimasukan 0,5 gram NaHCO3 ke dalam gelas berisi air hangat tersebut, diaduk hingga larut sempurna.
5.      Dituangkan larutan tersebt secukupnya ke dalam gelas kimia berisi perak hingga merendam seluruh perak tersebut.
6.      Diamati yang terjadi pada perak tersebut.
E.     Hasil Pengamatan
Keadaan Awal
Keadaan Akhir
Warna kusam
Dilogam terdapat gelombang
Sedikit noda
Terdapat endapan
Warna merata
Banyak noda yang menempel pada logam

Warna semakin cerah

F.     Pembahasan
        Perak merupakan logam mulia yang merupakan tahan korisi. Pada praktikum kali ini yaitu menggunakan perak untuk menghilangkan noda yang terdapat di logam tersebut. Untuk membantu menghilangkan noda dibantu dengan menggunakan aluminium foil. Hal ini dikarenakan aluminium foil sebagai sumber yanng akan bereaksi dengan perak sulfida sehingga membentuk aluminium sulfida dan perak terbebas menjadi logam perak kembali.
        Akan tetapi, sebelumnya terlebih dahulu mendidihkan air hingga 70-80oC. Menggunakan air mendidih tersebut untuk mempercepat reaksi redoks. Pada awalnya, perak sebelum direaksikan dengan air mendidih, terlihat terdapat noda dan warnanya agak kusam. Namun, setelah direaksikan dengan air yang sudah mendidih dengan dicampurkan 0,5 gram NaHCO3, terdapat endapan dan gelembung, dan warnanya pun semakin cerah sehingga noda-noda terlihat. Noda-noda yang masih terlihat kerena proses penghilangan noda tersebut hanya direndam sehingga noda pada benda tersebut tidak hilang secara maksimal.
G.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat disimpulkan
1.      Pengaruh suhu akan mempegaruhi terhadap laju reaksi
2.      Reaksi elektrokimia bisa dipergunakan membuat perak menjadi berkilau.


Referensi:
Anonim, 2019. “menghilangkan noda pada perak”  http://auto-chem.blogspot.com/200
         9/12/menghilangkan-noda-hitam-pada-perak.html diakses 01 Apr. 14
Anonim, 2014. “perak” http://id.wikipedia.org/wiki/Perak diakses 01 Apr. 14
Anonim, 2013. “pengertian perak” http://penjualanperak.wordpress.com/2013/05/27/p
         engertian-perak/ diakses 01 Apr. 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar