MENGHILANGKAN NODA PADA PERAK
A.
Tujuan
Memahami penerapan reaksi
elektokimia dalam kehidupan sehari-hari
B.
Dasar Teori
Perak adalah suatu unsur
kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor
atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Argentum. Sebuah logam
transisi lunak, putih, mengkilap, perak
memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan
terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi.
Perak termasuk logam mulia
seperti emas (Wikipedia, 2014)
Dalam ilmu kimia, logam mulia adalah
logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah
emas, perak dan platina. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi,
karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi
dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) dapat
dilarutkan dalam akua regia, yaitu campuran pekat dari asam nitrat dan asam
klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Logam mulia
biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan tahan
karat (stainless) seperti lapisan perak, ataupun katalis (misalnya platina)
(Anonim, 2013).
Bila tidak dirawat, perak mudah
kelihatan kusam karna adanya noda hitam pada permukaan perak. Noda ini
diakibatkan oleh reaksi antara perak dengan oksigen atau sulfur. Sulfur adalah
penyebab utama terbentuknya noda pada perak. Selain terdapat di udara bebas
sebagai H2S (dari polusi), senyawa yang mengandung sulfur juga dapat
ditemui di sekitar kita yaitu produk dari karet, karpet, cat, wol, kayu,
keringat manusia, dan bahan makanan seperti telur, bawang bombay, mustard,
garam dapur, dan lain-lain.
Noda pada perak dapat dibersihkan
dengan dua cara, yaitu menghilangkannya dari permukaan dengan pembersih perak
atau dengan reaksi kimia. Menggunakan pembersih yang ada di pasaran seringkali
merusak peraknya sendiri, pembersihan perak menggunakan cara reaksi kimia lebih
menguntungkan. Noda pada perak direaksikan dengan aluminium, aluminium memiliki
energi ionisasi yang lebih kecil dari perak sehingga elektronnya akan lebih
mudah diberikan pada sulfida (S2-) (Anonim, 2019).
C.
Alat dan Bahan
1.
Alat
-
Gelas
kimia 250 mL
-
Pembakar
spirtus
-
Kaki
tiga
-
Kawat
kasa
-
Termometer
-
Batang
pengaduk
2.
Bahan
-
Alumunium
foil
-
Koin/perak
bernoda
-
Aquades
-
NaHCO3
D.
Langkah Kerja
1.
Dimasukan
lembaran alumunium foil dalam dasar gelas kimia. Dipastikan dasar gelas kimia
tertutup seluruhnya oleh lembaran alumunium fiol.
2.
Diletakan
benda perak di atas lembaran alumunium foil tersebut. dipasatikan perak
tersebut menyentuh alumunuim fiol.
3.
Gelas
yang lain diisi oleh air hingga ¾ gelas lalu dipanaskan di atas api hingga
suhunya mencapai 70-80oC.
4.
Dimasukan
0,5 gram NaHCO3 ke dalam gelas berisi air hangat tersebut, diaduk
hingga larut sempurna.
5.
Dituangkan
larutan tersebt secukupnya ke dalam gelas kimia berisi perak hingga merendam
seluruh perak tersebut.
6.
Diamati
yang terjadi pada perak tersebut.
E.
Hasil Pengamatan
Keadaan Awal
|
Keadaan Akhir
|
Warna kusam
|
Dilogam terdapat gelombang
|
Sedikit noda
|
Terdapat endapan
|
Warna merata
|
Banyak noda yang menempel pada logam
|
|
Warna semakin cerah
|
F.
Pembahasan
Perak merupakan logam mulia yang
merupakan tahan korisi. Pada praktikum kali ini yaitu menggunakan perak untuk
menghilangkan noda yang terdapat di logam tersebut. Untuk membantu
menghilangkan noda dibantu dengan menggunakan aluminium foil. Hal ini
dikarenakan aluminium foil sebagai sumber yanng akan bereaksi dengan perak
sulfida sehingga membentuk aluminium sulfida dan perak terbebas menjadi logam
perak kembali.
Akan tetapi, sebelumnya terlebih dahulu
mendidihkan air hingga 70-80oC. Menggunakan air mendidih tersebut
untuk mempercepat reaksi redoks. Pada awalnya, perak sebelum direaksikan dengan
air mendidih, terlihat terdapat noda dan warnanya agak kusam. Namun, setelah
direaksikan dengan air yang sudah mendidih dengan dicampurkan 0,5 gram NaHCO3,
terdapat endapan dan gelembung, dan warnanya pun semakin cerah sehingga
noda-noda terlihat. Noda-noda yang masih terlihat kerena proses penghilangan
noda tersebut hanya direndam sehingga noda pada benda tersebut tidak hilang
secara maksimal.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum di atas
dapat disimpulkan
1.
Pengaruh
suhu akan mempegaruhi terhadap laju reaksi
2.
Reaksi
elektrokimia bisa dipergunakan membuat perak menjadi berkilau.
Referensi:
Anonim,
2019. “menghilangkan noda pada perak” http://auto-chem.blogspot.com/200
9/12/menghilangkan-noda-hitam-pada-perak.html
diakses 01 Apr. 14
Anonim,
2014. “perak” http://id.wikipedia.org/wiki/Perak diakses 01 Apr. 14
Anonim,
2013. “pengertian perak” http://penjualanperak.wordpress.com/2013/05/27/p
engertian-perak/ diakses 01 Apr. 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar