Laporan Praktikum

Selasa, 06 Mei 2014

OSILASI PEGAS



OSILASI PEGAS
A.    Tujuan
1.      Menentukan besar konstanta gaya sistem pegas
2.      Menentukan besar percobaan  gravitasi bumi dengan sistem pegas

B.     Dasar Teori
Getaran (oscillation) atau osilasi merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak dijumpai gejalanya. Contohnya, bandul jam yang berayun, piringan dalam jam beker yang memuntir, botol yang timbul tenggelam dalam air, balok yang digan­tung­kan pada sebuah pegas, dan senar gitar yang dipetik. Osilasi  juga dijumpai secara analogis pada rangkaian listrik yang melibatkan induktor dan kapasitor. Dalam osilasi, sebuah benda melakukan gerak bolak-balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gerakan bolak – balik dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon [s])
Persamaan gerak osilasi  dapat diturunkan dari dua buah hukum gerak, yaitu Hukum II Newton dan Hukum Hooke. Coba pandang sebuah benda yang dikaitkan dengan sebuah pegas. Jika pegas tidak tertarik atau tertekan maka simpangan benda adalah nol (benda dalam titik keseimbangan). Jika pegas tertarik maka terdapat simpangan benda (misal bernilai positif). Pada saat itu pegas memberikan gaya kepada benda yang besarnya sebanding dengan simpangannya namun berlawanan arah dengan pergeseran benda. Kenyataan ini diungkapkan oleh Hooke dalam hukumnya yang berformulasi. (Sihotang, Albert 2012. http://myfutureismyoption.blogspot.com/2012/08/osilasi-sederhana.html)
Hukum Hooke menyatakan bahwa besarnya gaya yang mengakibatkan perubahan bentuk (panjang) pegas sebanding dengan perubahan panjang yang terjadi, asalkan batas kelentingannya tidak melampaui.
Gaya pemulihan merupakan gaya yang mengembalikan pegas ke bentuk semula, dinyatakan oleh:

               F= -kx

Dengan            F= Gaya Tarik Beban
                                    k = konstanta gaya pegas
                                    x = Simpangan
Tanda minus pada hukum Hooke muncul karena pegas ini berlawanan arah dengan simpangan.
Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik melalui titik kesetimbangan. Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran disebut Periode (T) dalam sekon (s). Sedangkan frekuemsi (f) adalah banyaknya getaran yang dilalukan sebuah benda dalam satu sekon.
Periode getaran harmonik dirumuskan:
Keterangan :
T = periodik (s)
m= massa (g)
k= konstanta
(Didik, Singgih. 2013. http://atmosferku.blogspot.com/2013/08/osilasi-pada-pegas.html diakses pada 25/11/13 pukul 21:18)

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat:
-          Statif
-          Penjepit
-          Penggaris
2.      Bahan:
-          Beban gantung
-          Pegas

D.    Prosedur Kerja
1.       Gantungkan penggaris bersama pegas pada statif. Usahakan pegas tidak bersinggungan dengan penggaris.
2.      Ukur dan catat panjang awalnya ketika belum dibebani, usahakan hindari kesalahan paralak.
3.      Bebani pegas dengan beban gantung yang telah diketahui massanya. (dimulai dari beban 50 gram, 60 gram, 80 gram, 90 gram, 100 gram 150 gram, 200 gram, 250 gram, 300 gram, 350 gram)
4.      Ukur dan catat pertambahan beban gantung dan panjang pegas pada keadaan itu.

E.     Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
No
Massa benda (kg)
Pertambahan panjang (m)
F (N)
K (N/m)
T (s)
1
0,05
0,003
0,5
16,7
3,14
2
0,06
0,004
0,6
150
12,56 . 10-2
3
0,08
0,01
0,8
80
6,28 . 10-3/2
4
0,09
0,019
0,9
47,37
2.3,14 -3
5
0,1
0,021
1
47,62
6,28.10-2
6
0,15
0,057
1,5
26,31
6,28
7
0,2
0,073
2
27,4
6,28
8
0,25
0,013
2,5
24,5
6,28
9
0,3
0,102
3
23,01
6,28
10
0,35
0,155
3,5
22,58
6,28

1.      Dik:           m = 50 gram = 0,005 kg
            x  = 0,3 cm = 0,003 m
dit = k?
k =
  =
  = 16,7 N/m

T = 2π
   = 2.3,14
= 6,28-3
=  6,28 . 0,5
= 3,14
2.      Dik:           m = 60 gram = 0,06 kg
            x  = 0,4 cm = 0,004 m
dit = k?
k =
k =
k = 150 N/m
T = 2π
   = 2π
= 2π-4
=  2π 2.10-2
= 4π 10-2
= 4. 3,14 10-2
= 12,56 . 10-2
3.      Dik:           m = 80 gram = 0,08 kg
            x  = 1 cm = 0,01 m
dit = k?
k =
k =
k = 80 N/m
T = 2π
T = 2π
   = 2π-3
   = 2 3,14 . 10-3/2
   = 6,28 . 10-3/2

4.      Dik:           m = 90 gram = 0,09 kg
            x  =1,9 cm = 0,019 m
dit = k?
k =
k =
k = 47,36 N/m
T = 2π
   = 2π
   = 2π-3
   = 2.3,14 -3

5.      Dik:           m = 100 gram = 0,1 kg
            x  =1,9 cm = 0,019 m
dit = k?
k =
k =
   = 47,62 N/m
T = 2π
  = 2π
  = 2. 3,14 -4
   = 6,28.10-2

6.      Dik:           m = 150 gram = 0,15 kg
            x  = 5,7 cm = 0,057 m
dit = k?
k =
k =
   = 26,31 N/m
T = 2π
  = 2 . 3,14
 = 6,28

7.      Dik:           m = 200 gram = 0,2 kg
            x  = 7,3 cm = 0,073 m
dit = k?
k =
k =
   = 27,4 N/m
T = 2π
  = 2 . 3,14
  =6,28  s

8.      Dik:           m = 250 gram = 0,25 kg
            x  = 10,2 cm = 0,102 m
dit = k?
k =
k =
   = 24,5 N/m
T = 2π
  = 2 . 3,14
  = 6,28  s

9.      Dik:           m = 300 gram = 0,3 kg
            x  = 13 cm = 0,13 m
dit = k?
k =
k =
   = 23,07 N/m
T = 2π
  = 2 . 3,14
  = 6,28  s

10.  Dik:           m = 350 gram = 0,35 kg
            x  = 15,5 cm = 0,155 m
dit = k?
k =
k =
   = 22,58 N/m
T = 2π
  = 2 . 3,14
  = 6,28  s

F.     Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai konstanta pegas. Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah Menentukan besar konstanta gaya sistem pegas dan menentukan besar percobaan  gravitasi bumi dengan sistem pegas.  Gaya yang diperlukan untuk meregangkan sebuah pegas adalah menggunakan beban yang digantung. Semakin besar gaya maka pertambahan panjang pada pegas juga semakin besar.
Untuk menentukan konstanta, telah disediakan pegas yang menggantung pada statif. Pegas diberi beban beban yang berbeda-beda. Yaitu antara 50-350 gram, dengan 10 kali percobaaan. Dengan menggunakan rumus F= -kx dihasilkan nilai yang berbeda-beda.
Pada perhitungan konstanta pegas, hasil yang lebih besar didapat jika rata-rata pergeseran tidak terlalu besar yang menunjukkan bahwasemakin pendek pergeseran pegas dari posisi seimbangnya, maka konstanta pegas semakin besar, yang berarti bahwa semakin ringan benda (gaya berat yang diberikan ke pegas kecil), maka konstanta pegas pun akan semakin besar. Dan panjang pegas dari masing-masing beban, dihasilkan bahwa kenaikan berat beban berbanding lurus dengan panjang tali.
Perhitungan yang selanjutnya adalah perhitungan mencari periodik (T). Periodik bisa dihitung apabila nilai konstanta sudah diketahui. Yaitu dengan menggunakan rumus:  

G.    Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan yang telah di lakukan, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1.      Jika suatu pegas diberikan beban maka akan mengalami pertambahan panjang dan jika dilepas akan kembali kepanjang semula.
2.      Jika semakin berat/semakin besar beban yang digantungkan pada pegas maka waktu yang diperlukan untuk berosilasi pun semakin besar.
3.      Nilai dari konstanta k dapat dihitung apabila perpanjangan (x) dan gaya f diketahui, dengan menggunakan rumus: F= -kx
4.      Untuk menentukan nilai periode pegas dapat dihitung dengan menggunakanrumus:















Daftar Pustaka
Sihotang, Albert 2012. http://myfutureismyoption.blogspot.com/2012/08/osilasi-sederhana.html diakses pada 25/11/13 pukul 21:03
Didik, Singgih. 2013. http://atmosferku.blogspot.com/2013/08/osilasi-pada-pegas.html diakses pada 25/11/13 pukul 21:18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar